Mulai dari kepala, tangan, dan kaki anak, memang menarik diperhatikan tiap kali memberikan tanda pertumbuhan dan perkembangannya.
Terkadang pula, pertumbuhan yang Anda saksikan itu cukup membingungkan dan kerap membuat bertanya-tanya, normal tidaknya perubahan-perubahan yang terjadi itu.
Untuk menjawab kebingungan Anda, berikut tanya jawab seputar kaki anak yang telah kumparanMOM rangkum.
T: “Balita saya suka jalan berjinjit. Normalkah?”
Ilustrasi kaki balita jalan berjinjit (Foto: Thinkstock)
J: Anda tak perlu khawatir, Moms. Dikutip dari laman Baby Center, anak balita yang suka berjalan jinjit yakni dengan menumpukan ujung kaki pada bagian depannya itu, ia sedang mengembangkan keterampilan berjalannya. Kebiasaan ini sering ditemui pada balita laki-laki berusia 10 hingga 18 bulan.
Hal yang harus Anda waspadai ialah bila ia sudah melebihi usia tersebut, tapi belum bisa berjalan normal. Kemungkinan yang bisa terjadi yakni si kecil menderita kelainan tulang seperti flat feet atau kaki datar maupun cerebral palsy. Untuk itu, segera datangi dokter.
T: “Balita saya seringkali terjatuh, berbahayakah?”
Ilustrasi balita berlari. (Foto: shutterstock)
J: Jatuh saat berjalan dan bermain itu memang hal yang wajar, Moms. Namun, bila anak terlihat sering terjatuh padahal awalnya sudah lancar berjalan, itu merupakan waktu yang tepat untuk Anda mewaspadainya.
Itu karena bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami gangguan tumbuh kembang yang berkaitan dengan sistem keseimbangan anak, masalah otot-otot atau saraf kaki, adanya kelainan bentuk tulang kaki seperti kaki X atau O, atau gangguan penglihatan pada anak.
Untuk bisa mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter. Nantinya, dokter akan menganalisa penyebab anak sering jatuh dan melakukan penanganan yang sesuai dengan masalahnya.
T: “Kaki datar pada anak, itu kenapa?”
Ilustrasi kaki anak. (Foto: Shutterstock)
J: Menurut dr Faisal Miraj, Sp. OT, dokter spesialis bedah ortopedi di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, sebanyak 40-60% pasien yang datang ke rumah sakit tempatnya praktik mengeluhkan kondisi kaki datar atau flat feet pada anaknya.
Flat feet merupakan kelainan pada kaki yang seharusnya ada lekukan di tengah telapak kaki tapi justru tidak ada, sehingga membuatnya datar dan seolah-olah menempel sempurna di lantai. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit di bagian telapak kaki dan sekitar pergelangan kakinya saat sedang beraktivitas fisik.
Dalam banyak kasus hal ini tak berbahaya. “Banyak anak kena flat feet, tak ada arch (lengkungan) di telapak kakinya. Tapi kalau disuruh jinjit muncul lengkungannya berarti normal,” jelas Faisal.
Flat feet juga bisa terjadi karena distrofi otot atau muscular dystrophy, cerebral palsy, radang sendi remaja, gangguan sistem saraf, kelainan jaringan ikat, kelainan anatomi, kelainan tulang kaki X, obesitas, jenis alas kaki, dan otot kaki intrinsik.
Bila Anda menemukan kondisi ini pada si kecil, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter.
Informasi penting disajikan secara kronologis
Lihat Breaking News
T: “Bagaimana cara memperbaiki kelainan kaki O pada anak?”
Ilustrasi kaki anak. (Foto: Thinkstock)
J: Kaki O atau kondisi bentuk kaki yang sedikit melengkung ke dalam merupakan salah satu kelainan yang bisa terjadi pada anak berusia 2-3 tahun, terutama pada anak yang baru bisa berjalan. Gangguan itu terjadi karena balita cenderung memiliki laxity atau kelenturan pada sendinya. Selain itu urat di kaki belum kuat untuk menopang tulang anak yang baru bisa berjalan.
Namun obesitas dan posisi saat persalinan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kelainan ini. Perlu diketahui, seharusnya bentuk kaki O pada anak yang berusia 3-4 tahun sudah kembali lurus. Namun bila tidak, dan justru bentuk O-nya makin berat, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter.
Setelah dokter mencari tahu penyebab kelainan ini, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai, seperti:
– menganjurkan penggunaan sepatu khusus,
– penggunaan alat bantu kerangka penyangga untuk membantu perbaikan bentuk kaki O,
– atau pembedahan untuk memperbaiki bentuk tulang.
T: “Seperti apa ciri-ciri kelainan kaki X pada anak?
J: Menginjak usia 3- 5 tahun, banyak anak yang memiliki bentuk kaki X atau knock knee. Untuk mendeteksinya, coba lihat bagaimana bentuk kaki anak Anda, Moms. Jika kakinya terlihat melengkung dan memiliki jarak antara dua kaki bagian atas dan bawah seperti membentuk huruf X itu bisa menjadi pertanda anak Anda memiliki kelainan ini.
Normalnya, saat anak berusia 6-7 tahun, kondisi kakinya akan terkoreksi sendiri hingga dewasa. Namun, Anda tetap bisa melakukan latihan untuk mengoreksi bentuk kakinya dengan rutin olah raga yang menfokuskan pada bagian kaki dan konsumsi vitamin D.
T: “Mengapa anak tidak boleh duduk dengan posisi W?”
Posisi duduk W bisa menyebabkan kelainan ortopedi pada anak (Foto: shutterstock)
J: Moms, tahukah Anda jika posisi duduk kaki membentuk huruf W itu sebenarnya tidak baik. Maka dari itu luruskan kakinya tiap ia mulai duduk dengan posisi itu, Moms.
Duduk dengan posisi itu bisa menyebabkan urat kaki pada sisi dalamnya, collateral, tertarik dan memanjang dan tulang kering berputar ke dalam. Bila terus dilakukan itu dapat menyebabkan kaelainan pada tulang kakinya.
“Biasanya saat berjalan atau berlari, anak dengan kondisi kaki ini sering jatuh. Karena dua telapak kakinya saling bertabrakan,” papar dr. Faisal Miraj, SP.OT., spesialis ortopedi anak RS Pondok Indah Bintaro Jaya kepada kumparanMOM.
T: Bagaimana cara mencegah kelainan tulang pada kaki anak?
Ilustrasi kaki anak. (Foto: Thinkstock)
J: Moms, kelainan pada kaki anak sebenarnya bisa dicegah, seperti tidak membiarkan anak duduk dengan posisi W, jangan membedong bayi terlalu erat, jangan menstimulus kaki anak menggunakan baby walker berharap agar ia cepat jalan, tidak merapatkan kaki anak saat menggendongnya, dan tidak membiarkan anak tidur dengan posisi tengkurap.