Hai moms,
Paling senang deh, kalau ada acara ibu-ibu yang temanya belajar tentang ilmu “anak” yang tidak ada abisnya. Membuka pikiran dan tercerahkan, sambil curhat bareng bareng Ibu ibu lain yang senasib soal tantangan kita seputar membesarkan si kecil.
Apalagi kalau ngomongin soal kulit sensitif pada bayi, rutinitas sehari-hari seperti mandi saja kita tidak bisa sembarangan. Salah sabun, atau ada kandungan zat kimia yang tidak sesuai pada krim bayi atau deterjen pencuci baju, bisa membuat kulit bayi langsung merah-merah, gatal dan kering bahkan bersisik, yang biasa disebut eczema atau dermatitis atopi.
Makanya saya happy banget saat diajak ke acara Moms Mingle by Cussons Baby SensiCare, di Halequin Bistro 19 Januari lalu. Acara ini dihadiri oleh puluhan Kumparan Mom lain, yang juga datang bersama keluarganya. Hari itu kita akan belajar seputar kulit sensitif bersama expert-nya.
Talkshow yang berdurasi kurang lebih 2 jam itu, membahas tidak hanya seputar kulit sensitif dan masalaah kulit lainnya pada bayi, tetapi juga perawatan yang tepat untuk menjaga kelembaban kulit pada bayi. Pembicara utama siang itu, Dr. Srie Prihianti SP.KK, PHD, FINSDV, FAADV selaku Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) dan PP PERDOSKI, dan juga seorang staf pengajar di Fak. Kedokteran Universitas Padjajaran.
“Kulit bayi itu lebih tipis hingga 40-60% dibandingkan kulit dewasa.” jelas dr. Srie. Beliau juga menjelaskan kulit bayi yang belum “matang” ini masih memiliki ikatan sel-sel yang longgar, sehingga fungsi sawar/proteksinya dari kulit bayi pun menurun.
Selain itu, fungsi melanin, juga menurun karena produksinya yang terbatas. “Nah, yang dulu kecilnya putih, sekarang jadi gelap. Gara-gara ini nih” canda, dr. Srie. Tidak hanya dua fungsi tadi, fungsi kelenjar minyak dan keringatp pun menurun, inilah sebabnya kulit bayi mudah sekali kering.
Kulit bayi yang mudah kering ini mengalami tantangan besar, karena ia rentan iritasi, infeksi juga alergi. Belum lagi, kalau memang ada turunannya, misal Ibu juga memiliki riwayat atopi atau hipersensitif seperti alergi debu, alergi seafood dan lainnya, jelas dr. Srie panjang.
Dr. Srie menjelaskan, jaga waktu mandi hanya terbatas 10-15 menit dan gunakan sabun serta shampo yang mengandung pH yang seimbang, bahan organik dan hypoallergenic. Penggunan krim kulit 5 menit setelah mandi, juga bisa meningkatkan kelembaban kulit. Pilih yang mengandung ceramide based yang dapat meningkatkan fungsi proteksi kulit bayi.
Langsung ambil catatan, karena saya banget nih, sejak kecil stress atau salah pakai parfum dengan kandungan alkohol saja, langsung gatal-gatal, atau dermatitis atopi di daerah tentu. Kulit bersisik dan kering. Makanya saya juga pilih-pilih sekali soal produk kulit pada anak, kalau muka baby aaira atau celina dulu udah merah-merah, sedih banget karena pasti kegaruk karena gatal.
Selain dr. Srie hadir pula mom Carissa Puteri yang sharing seputar pengalamannya mengahadapi masalah kulit sensitif pada bayi. Kemudian, Rahma Anna Setyani selaku Head of Brand Activation PZ Cussons Indonesia, dan juga Parwathy Debby Shinta selaku Senior Group Brand Manager PZ Cussons Indonesia, juga berbagi mengenai inovasi terbaru Cussons Baby SensiCare yang dapat menjaga kelembaban kulit pada bayi.
Senang sekali bisa hadir dan mendapatkan ilmu berguna pada moms mingle kalk ini. Selain itu, saya juga bisa seseruan mengabadikan moment bersama si kecil Celina dan Aaira, bareng photobooth dari @jemarimungil. Di acara ini juga aku mencoba skin test pada Aaira untuk mengetahui kadar kelembaban kulit Aaira.
Terimakasih Kumparan Mom, dan Cussons Baby SensiCare untuk keseruan dan ilmunya.
Semoga tulisan ini bermanfaat.