Salah satu obrolah favorit saat adanya acara pertemuan yang berisi orang dewasa dengan usia sekitar 50-an tahun adalah soal isu kesehatan. Di usia tersebut, banyak di antara kita yang mulai merasakan hadirnya penyakit-penyakit tertentu.
Hasil pemeriksaan darah pun sudah mulai ditemukan angka-angka yang tidak normal, melebihi atau kurang dari batas yang seharusnya. Pembicaraan juga menyasar ke berbagai jenis penyakit yang dirasakan oleh mereka. Di antara yang dibahas adalah hipertensi.
Hipertensi merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh karena adanya gangguan pada pembuluh darah. Hipertensi di Indonesia mempunyai prevalensi 34.1% pada tahun 2018 menurut data Riskesdas.
Usia tertinggi sebagai penderita hipertensi berada pada usia 30-40 tahun dengan prevalensi 33%. Angka kematian akibat hipertensi di Indonesia juga cukup tinggi dan hipertensi menyebabkan beban keuangan yang cukup besar pada APBN.
Hipertensi merupakan faktor risiko serangan jantung dan gagal jantung karena organ tersebut memiliki peranan penting dalam menyuplai darah keseluruh tubuh. Disebabkan hal itu hipertensi kondisi yang perlu dideteksi dan dikenali sedini mungkin oleh seluruh kalangan.
Kegagalan dalam pengobatan hipertensi di Indonesia disebabkan karena beberapa hal antara lain adalah masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap mitos yang beredar luas dan menjadi suatu kepercayaan turun temurun. Disini saya akan menjelaskan beberapa mitos dan fakta terkait hipertensi, silahkan disimak.
Mitos Tentang Hipertensi
1. Hipertensi Tidak Berbahaya
Banyak orang yang beranggapan bahwa hipertensi bukannlah suatu penyakit berbahaya dan harus dikhawatirkan. Pemahaman ini muncul karena terkadang seseorang tidak menunjukkan gejala signifikan saat menderita hipertensi dan tekanan darah tinggi
2. Hipertensi Tidak Dapat Dicegah
Mitos selanjutnya tentang hipertensi adalah hipertensi tidak dapat dicegah. Walaupun hipertensi bisa terjadi karena faktor genetik namun bukan berarti kondisi tekanan darah tinggi tidak bisa dicegah.
3. Hipertensi Tidak Dapat Disembuhkan, Karena Itu Pengobatan Sia-sia
Kepercayaan masyrakat terkait hipertensi percuma minum obat karena hipertensi tidak bisa disembuhkan sehingga tidak ada manfaat dalam minum obat anti hipertensi. Sehingga masyarakat enggan minum obat secara teratur.
4. Hipertensi Hanya Terjadi pada Usia Tua
Muncul kepercayaan yang muncul di masyarakat bahwa hipertensi merupakan penyakit yang hanya muncul pada orang tua dan tidak bisa menyerang pada usia muda.
5. Gejala Hipertensi Sakit Kepala
Hipertensi akan memberikan gejala sakit kepala. Apabila tidak ada sakit kepala maka tidak ada tekanan darah tinggi.
Fakta Hipertensi
1. Hipertensi Berbahaya
Hipertensi bisa menyebabkan kejadian yang fatal. Hipertensi diketahui sebagai salah satu penyebab terjadinya beragam penyakit mematikan di masa mendatang seperti serangan jantung, serangan stroke, gagal ginjal, dan kebutaan yang permanen.
2. Hipertensi Dapat Dicegah
Hipertensi bisa dicegah walaupun ada anggota keluargnya memiliki riwayat hipertensi, dengan pola hidup dan gaya hidup sehat akan membuat atau mencegah timbulnya hipertensi.
3. Stres Dapat Mempengaruhi Hipertensi
Hipertensi tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi fisik saja, karena kondisi pikiran seseorang akan berpengaruh dalam memicu kondisi tekanan darah tinggi. Orang orang yamg tidak mampu mengelola stres cenderung lebih mudah terkena hipertensi.
4. Bisa Dialami Usia Muda
Usia muda terkena hipertensi bisa sangat mungkin, karena adanya gaya hidup yang tidak sehat yang dilakukan oleh masyarakat usia muda.
5. Tanpa Gejala
Banyak penderita hipertensi jarang mengetahui bahwa mereka mendertia hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi jarang menunjukan gejala fisik sehingga diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi hipertensi. Seperti medical checkup dapat membantu kondisi kesehatan. Dengan begitu anda bisa memhami kondisi kesehatan dengan tepat.
Dengan banyaknya mitos dan fakta yang beredar terkait hipertensi. Anda harus cerdas dalam menyikapinya. Sikap yang keliru akan membuat anda mengambil keputusan yang keliru. Cari tahu kembali kebenarannya ketika menerima sebuah informasi dan selalu pastikan informasi teqrsebut tepat dan akurat. Jika ragu, bisa berkonsultasi dengan dokter di pusat layanan kesehatan terdekat.