Ada banyak sekali mitos terkait kondisi atau kesehatan bayi baru lahir. Berbagai mitos tersebut tidak hanya ‘ditakuti’ tapi juga terus tumbuh dengan subur. Bahkan beberapa di antaranya seolah terkait dengan alasan atau fakta-fakta medis.
Jangan sampai Anda ikut percaya ya, Moms! Karena bila percaya mitos, kesehatan dan tumbuh kembang si kecil bisa jadi taruhannya. Tidak mau, kan?
Karena itu, yuk, simak mitos dan fakta seputar kondisi bayi baru lahir yang kumparanMOM rangkum berikut ini:
1.Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Keluar Rumah
Faktanya? Pada minggu-minggu pertama kehidupannya, bayi masih sangat rentan terhadap berbagai kuman yang ada di sekitarnya. Karena itu tentu saja sangat berbahaya untuk membawa bayi mengunjungi seorang kerabat yang sedang sakit misalnya, atau mengajaknya ke pusat perbelanjaan yang dipenuhi ratusan bahkan ribuan orang yang tentu tidak kita ketahui kondisi kesehatannya masing-masing.
Sekalipun demikian, rentan tidaknya tubuh si kecil tidak ada hubungannya dengan apakah ia berada di dalam atau di luar rumah.
2.Bayi Baru Lahir Belum Bisa Melihat
Faktanya? Ketika lahir, sebenarnya perkembangan penglihatan bayi sudah jauh lebih sempurna ketimbang perkembangan organ tubuh lainnya. Walaupun masih samar-samar, si kecil sudah dapat ‘melihat’ dari jarak tertentu. Misalnya senyum Ibu saat menyusuinya, wajah Ayah saat menggantikan popoknya, juga mainan bergerak di atas boks tidurnya.
Bayi bahkan juga sudah dapat membedakan warna khususnya warna-warna yang kontras seperti hitam dan putih. Kemampuan penglihatan ini akan terus bertambah seiring pertumbuhannya.
3. Pusar Bayi Baru Lahir Bodong Karena Salah Bidan atau Dokter
Faktanya? Posisi pusar bayi yang menyembul keluar atau bodong bukan lah akibat proses pemotongan tali pusat yang salah pada saat bayi baru lahir.
Proses penjepitan dan pemotongan tali pusat bayi Anda pada saat lahir tidak ada hubungannya dengan bagaimana posisi pusarnya kelak. Yang benar, bodong tidaknya pusar si kecil sebenarnya diturunkan secara genetis.
4. Bayi Berjerawat karena saat Hamil Ibu Makan Cokelat
Faktanya? Kebanyakan bayi baru lahir memang memiliki bintik pada kulit yang menyerupai jerawat. Namun ini tidak ada hubungannya dengan makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil. Bahkan hingga kini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan atau mengaitkan efek makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil terhadap kulit bayi yang dilahirkan.
Seperti halnya pusar, tekstur dan jenis kulit si kecil tergantung pada ‘warisan’ genetik dari Anda dan suami, Moms.
5. Bayi Baru Lahir Jadi Pilek Bila Kena Udara Dingin
Faktanya? Seperti halnya orang dewasa, bayi akan terkena infeksi saluran napas bagian atas (pilek) hanya jika berdekatan dengan seorang pembawa virus infeksi saluran napas. Jadi selama bayi tetap merasa nyaman, tidak merasa kedinginan (dan berpakaian sesuai), sedingin apapun suhu udara atau ruangan tidak akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya.
Batuk dan bersin memang bisa menjadi pertanda si kecil sakit. Namun berbeda dengan orang dewasa, bayi belum bisa melegakan tenggorokannya atau membersihkan sendiri lendir di hidungnya.
Jadi (selain pertanda sakit) bisa saja batuk atau bersinnya itu merupakan mekanisme tubuh untuk melapangkan saluran napasnya dari berbagai kotoran yang menumpuk.
Mekanisme ini umumnya tampak hingga kira-kira usia bayi 2 sampai 3 minggu setelah dilahirkan. Tapi kalau Anda merasa ragu dan khawatir si kecil sakit, segera bawa saja ke dokter ya, Moms.
6. Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir yang Sehat adalah 37 Derajat
Faktanya? Batas suhu normal untuk bayi baru lahir memang lebih luas dibandingkan dengan orang dewasa, Moms.
Normalnya, suhu tubuh bayi Anda berkisar antara 36 – 37.5 C. Jadi Anda tak perlu panik dengan turun-naiknya suhu tubuh si kecil kecuali jika Anda mencurigai ia betul-betul sakit. Dan jangan lupa, segera hubungi dokter bila suhu tubuh bayi mencapai 38C.