Jakarta, 12 Desember 2020 ? Setelah penantian yang sangat panjang, akhirnya Rumah Sakit UKRIDA resmi dibuka pada hari ini. Namun, berbeda dari acara peresmian pada umumnya, RS UKRIDA mengemas gelaran tersebut dalam bentuk virtual, mengingat pandemi yang masih terjadi.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih satu jam tersebut, diisi dengan sejumlah sambutan, mulai dari pendiri UKRIDA, Bapak Uripto Widjaja, hingga mereka yang dulu turut berkontribusi dalam proses persiapan RS UKRIDA.

Satu poin penting yang menjadi pesan dari Bapak Uripto adalah rumah sakit bukan tempat untuk mencari keuntungan, tapi lebih kepada tempat untuk melayani. Oleh karena itu, semua unsur pendukung harus siap memberikan pelayanan.

“Percayalah kepada pimpinan Tuhan.Dengan begitu kita tidak akan menemui jalan buntu dan akan mampu mengatasi kesulitan. RS UKRIDA akan menjadi jaya, menjadi ikon, menjadi tiang yang kuat untuk UKRIDA,”lanjutnya.

Selain itu, acara juga diisi dengan pemutaran video profil perusahaan RS UKRIDA, penampilan yang sangat apik dari Paduan Suara UKRIDA, Voxa, virtual hospital tour di RS UKRIDA, serta flash mob hand hygiene dari tim RS UKRIDA.

Jauh sebelum pandemi, RS UKRIDA sebenarnya sudah beberapa kali mengadakan tur untuk pihak internal UKRIDA. Kegiatan ini akhirnya harus turut menyesuaikan dengan situasi pandemi yang terjadi. Tur rumah sakit yang dikemas dalam bentuk video, diharapkan mampu menjawab keingintahuan masyarakat terhadap rumah sakit ini, setidaknya hingga pandemi usai.

Masih terkait pandemi, di awal pembukaannya, RS UKRIDA akan melayani pasien COVID-19. Ini dimulai dari seminggu setelah rumah sakit resmi dibuka hingga beberapa waktu yang akan datang, dengan mempertimbangkan situasi yang terus berkembang

RS UKRIDA akan menyediakan lima puluh tempat tidur bagi pasein Covid-19. Tiap pasien akan ditempat pada ruang yang berbeda, yaitu satu kamar untuk satu pasein. Selain itu diterapkan pula zonasi dan standar khusus Covid-19, jelas dr Fushen MH,MM, Fisqua , Direktur RS UKRIDA.

Zonasi dan standar khusus COVID-19 itu ditujukan untuk memastikan penanganan pasien berjalan lancar dan maksimal. Di samping itu, supaya keamanan para pekerja maupun mereka yang berada di lingkungan rumah sakit bisa lebih terjamin.

Bangunan RS UKRIDA sendiri terdiri dari delapan lantai, di luar basement dan rooftop. Tiga lantai di antaranya, yang diperuntukkan bagi ruang perawatan, akan digunakan sebagai ruang perawatan pasien COVID-19 maupun asrama untuk para tenaga kesehatan.

Sekilas mengenai RS UKRIDA

RS UKRIDA berada di bawah naungan PT Upadana Krista Dipta Arjasa, bersama dengan Klinik Arjuna yang berlokasi di Ruko Arjuna Square (sangat dekat dengan RS UKRIDA), dan Klinik Pejagalan, yang berlokasi di Jalan Pejagalan No. 62 Blok A Kav. 21, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (tepat di seberang PD Pasar Jaya Pejagalan).

Mimpi akan kehadiran RS UKRIDA sudah dimulai sejak 1967. Oleh karena itu, peresmian RS UKRIDA ini disebut sebagai The 1967 Dream Comes True.

RS UKRIDA memiliki visi untuk menjadi rumah sakit yang andal dalam skala regional dan nasional, dan terpercaya sebagai mitra kemanusiaan untuk menjadi sehat.

Visi tersebut kemudian diturunkan ke dalam tiga misi yaitu melayani dengan kasih dan perhatian bagi pemulihan sesama, menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan berkeadilan bagi pasien, serta menjadi RS Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran UKRIDA.

Lima nilai yang dipegang RS UKRIDA adalah Honest, Eager, A star value, Responsive, dan Teamwork, atau disingkat menjadi HEART. Dengan slogan Healing with Care, Caring with Heart.

Dalam situasi normal, rumah sakit ini akan lebih difokuskan pada pelayanan masyarakat menengah ke bawah.