Gejala Tifus

Masa inkubasi bakteri penyebab tifus biasanya satu hingga dua minggu, dan penyakit tersebut berlangsung sekitar 4-6 minggu. Penderita tifus biasanya mengalami gejala:
  • Menurunnya nafsu makan
  • Sakit perut dan peritonitis
  • Sakit kepala
  • Sakit dan nyeri umum
  • Demam tinggi, seringkali hingga 40 derajat Celcius
  • Diare atau sembelit
  • Kelelahan dan lemas
  • Berkeringat
  • Batuk kering
  • Berat badan menurun
  • Merasa tidak enak badan
  • Ruam-ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna pink
  • Linglung
Gejala tipes berkembang dari minggu ke minggu. Ini ciri-ciri gejala tifus yang berkembang dari minggu pertama hingga minggu keempat.
1. Pada minggu pertama, suhu badan penderita meningkat secara bertahap hingga mencapai 40 derajat Celcius. Suhu tubuh dapat naik turun. Gejala lainnya meliputi tidak enak badan, batuk kering, sakit kepala, dan mimisan.
2. Jika gejala tifus tidak segera ditangani, pasien tifus akan memasuki stadium kedua. Gejala-gejalanya di antaranya demam tinggi dan cenderung memburuk di malam hari, denyut nadi lambat, sakit perut, diare atau sembelit, mengigau, tinja berwarna kehijauan, perut kembung, dan muncul bintik-bintik warna merah di daerah perut dan dada.
3. Lalu, pada minggu ketiga, gejala tifus yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan komplikasi. Usus penderita dapat berdarah bahkan pecah.
4. Pada minggu keempat, demam yang dialami penderita secara berangsur-angsur akan turun. Namun, pengobatan tetap harus diteruskan untuk mencegah munculnya gejala-gejala lain atau komplikasi yang berbahaya. Gejala dapat muncul dua minggu setelah demam reda dalam beberapa kasus.
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas.

Pengobatan Tifus

Penyakit tifus dapat diobati dengan terapi antibiotik. Dalam hal ini, antibiotik tersebut dapat membunuh bakteri Salmonella penyebab tifus. Apabila proses terapi antibiotik dilakukan dengan saksama, biasanya ada perbaikan dalam satu hingga dua hari dan pemulihan dalam 7-10 hari.
Selain antibiotik, dokter akan meresepkan obat penurun demam untuk menurunkan suhu tubuh. Biasanya, perawatan dilakukan di rumah sakit kecuali jika gejala masih ringan dan terdeteksi cepat. Jika gejala ringan, perawatan tifus dapat dilakukan di rumah.

Pencegahan Tifus

Tifus dapat dicegah dengan vaksinasi. Meski belum masuk dalam kategori vaksin wajib, vaksin tifoid adalah salah satu imunisasi yang dianjurkan pemerintah. Anak-anak berusia dua tahun dianjurkan ikut imunisasi tifoid dan diulang lagi tiap tiga tahun. Vaksin ini diberikan dalam bentuk suntik pada balita dan bentuk oral pada anak di atas enam tahun.
Bagi mereka yang bepergian ke daerah berisiko tinggi, vaksin tifoid dianjurkan. Vaksinasi perlu diselesaikan setidaknya satu minggu sebelum perjalanan dan, tergantung pada jenis vaksin, hanya melindungi dari 2-5 tahun.
Pencegahan yang bisa dilakukan selain vaksinasi adalah menghindari makan di tempat terbuka. Makan di tempat terbuka meningkatkan risiko makanan terpapar bakteri. Terakhir, disarankan untuk mengonsumsi minuman dalam kemasan.